Menurut teori belahan
otak (hemisphere) sering disebut teori otak kanan otak kiri. Otak
terbagi kedalam dua belahan yaitu belahan otak kanan dan belahan otak
kiri. Kedua belahan otak ini terdiri dari cerebralcortex atau neocortex
termasuk belahan sistem limbic-nya. Kedua belahan otak ini dihubungkan
oleh tiga penghubung yaitu Corpus Colasum, Hippocompal Commissure, dan
Anterior Commissure. Belahan otak kiri (left cortex) mengendalikan
bagian tubuh sebelah kanan sedangkan belahan otak kanan (right cortex)
mengendalikan bagian tubuh sebelah kiri. Belahan kiri digambarkan
sebagai analitis karena beroperasi di linear dan pola sekuensial dengan
bergerak dari satu titik ke titik lain dalam cara langkah-demi-langkah .
Hal ini paling efisien dalam memproses informasi verbal (bahasa).
Belahan kanan adalah bagian kreatif di mana ia mencari dan membangun dan
mengakui pola-pola hubungan antara bagian-bagian yang terpisah . Tidak
bergerak secara linear, tetapi proses secara bersamaan. Hal yang paling
efisien dalam pemrosesan visual dan spatial.
Perkembangan
intelektual seorang anak dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan
kemampuan yang ada dalam diri anak menggunakan fasilitas dan kondisi
lingkungan yang baik. Para orang tua harus diberikan penerangan bahwa
tidak ada metode belajar cepat yang bisa membuat anak genius seketika.
Para orang tua juga harus menyadari, bahwa metode terbaik belajar adalah
bagaimana menciptakan suatu lingkungan pembelajaran yang baik serta
pendampingan yang baik. Belajar selalu melibatkan ingkunganl dan
interaksi. Proses belajar adalah proses yang berlangsung seumur hidup.
Bukan dengan cara instant apalagi dengan
cara yang tidak masuk akal. Lingkungan belajar harus diperhatikan baik
yang mendukung maupun yang menghambat. Interaksi belajar melibatkan
bagaimana, siapa dan dengan apa seorang anak belajar. Belajar secara
menyenangkan tentu akan berbeda hasilnya dengan belajar di bawah tekanan
stress. Meskipun masing-masing cara mempunyai aspek negative dan
positifnya. Memaksakan suatu cara atau metode belajar serta
mengeneralisasikan suatu metode kepada semua anak adalah pemikiran yang
keliru. Apalagi mengklaim
metode tertentu dapat meningkatkan kecerdasan otak secara mutlak.
Belajar juga selalu melibatkan nilai-nilai kehidupan, bukan hanya
sekedar supaya anak menjadi pintar. Menjadi genius adalah efek dari
belajar, bukan tujuan pembelajaran.
Dalam memaksimalkan
otak, selain dengan memiliki kemampuan intelektual tetapi juga memiliki
kreativitas. Kreativitas begitu bermakna dalam hidup Karena dengan kita
berkreatif kita dapat memunculkan ide-ide yang baru, yang mungkin orang
lain tidak dapat melakukannya. Selain itu, kreativitas juga dapat
membangun diri kita sendiri dalam berbagai aspek kehidupan. Tujuan
pembangunan diri itu ialah untuk menikmati kualitas kehidupan yang
semakin baik.
Dapat disimpulkan bahwa
setiap otak memiliki keistimewaan tersendiri. Tinggal bagaimana cara
memaksimalakan otak tersebut agar terjadi perkembangan intelektual serta
dapat sekreatif mungkin otak itu berkembang. Satu-satunya cara yang
tepat untuk memaksimalkan kemaampuan otak yang ada adalah dengan
belajar. Belajar bukan hanya sekedar bisa menghafal fakta, tetapi harus
menghubungkan, memahami hubungannya, dan menjelaskan pemahamannya.
Proses ini harus dilakukan secara berulang-ulang sampai mampu memahami
dan mengerti hasil kegiatan belajar. Untuk paham dan melakukannya, perlu
suatu tekad dan motivasi dalam proses belajar tersebut.
sumber : edukasi.kompasiana.com
0 komentar:
Posting Komentar